Penulis : Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Ukuran Buku : Soft Cover 15,5 x 24 cm
Jumlah Halaman : viii + 430 Halaman
Penerbit : Pustaka Imam Bonjol
Pada kesempatan yang baik ini, buku yang akan kita bahas yakni berjudul, “Syarah Ad-Durus al-Muhimmah Li ‘Ammah al-Ummah”yang dalam versi indonesia,“Penjelasan Tentang Pokok-Pokok Dasar Ajaran Islam Yang Wajib Diketahui Oleh Muslim”, ini merupakan penjelasan dari buku karya Syaikh Abdul Azis Bin Abdullah.
Adapun buku syarah ini mulanya adalah kajian tentang penjelasan dari risalah ad-Durus al-Muhimmah Li Ammah al-Ummah yang disampaikan oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin al-Badr,di Masjid Nabawi yang mencapai dalam 12 majelis pada bulan Rabiul Akhir 1435 H, dengan penyajian yang cukup sederhana dan mudah, yang sesuai dengan kalangan yang menjadi tujuan risalah ini disusun, yaitu masyarakat awam.
Syaikh Abdul Azis bin Abdullah bin Baz menulis ini sebagai nasihat bagi umat secara umum, terkait dengan ajaran-ajaran agama yang patut mereka pelajari; baik akidah, ibadah maupun akhlak. Syaikh 5 menyusunnya dengan susunan yang dapat mendatangkan manfaat dan faedah yang maksimal. Beliau menjelaskan di dalamnya masalah-masalah paling pokok dari agama ini serta kewajiban-kewajiban penting yang harus diketahui oleh setiap Muslim dan Muslimah.
Buku ini dapat dikategorikan sebagai kurikulum yang padu dalam mengajarkan masyarakat awam, membimbing mereka kepada ajaran-ajaran agama dan mengenalkan kepada dasar-dasarnya yang paling pokok, serta apa yang wajib atas mereka untuk mempelajari-nya dari urusan-urusan agama; baik akidah maupun ibadah.Yang menjadi sasaran utamanya adalah masyarakat awam, sebagai nasihat bagi mereka, serta sebagai pengajaran bagi mereka tentang pokok-pokok ajaran agama mereka.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah Subhanahu wa ta’ala
Ini adalah pelajaran yang pertama dari ad-Durus al-Muhimmah li Ammati al-Ummah (pelajaran-pelajaran penting untuk umat secara umum), yaitu mengajarkan kepada mereka Surat al-Fatihah dan beberapa surat pendek. Syaikh mengajukan bahwa surat-surat pendek tersebut adalah Surat az-Zalzalah hingga surat an-Nas, dan bahwa kadar ini cukup bagi orang-orang awam, agar mereka bisa menunaikan shalat-shalat mereka, baik yang fardhu maupun yang sunnah, termasuk juga qiyamullail (Shalat Sunnah malam), sekalipun harus mengulang-ulang satu surat dalam shalat sunnah malamnya. Dan demi menyempurnakan faedah, pensyarah yakni Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin al-Badr menambahkan sedikit dengan menjelaskan makna-makna dari surat-surat ini yang disebutkan oleh Syaikh Ibnu Baz 5, mulai dari Surat al-Fatihah, kemudian Surat az-Zalzalah hingga Surat an-Nas, dengan penjelasan yang ringkas dan tafsir yang sederhana.
Pelajaran kedua – Rukun-Rukun Islam, Penjelasan rukun Islam yang lima, yang pertama darinya dan yang paling agung adalah, “Syahadat(bersaksi) bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan bahwasanya Nabi Muhammad adalah Rasul Allah, berikut penjelasan makna-maknanya, disertai dengan penjelasan syarat-syarat La Ilaha Illallah (tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah), begitu juga maknanya: la ilaha bermakna menafikan semua apa saja yang disembah selain Allah, dan illalah adalah menetapkan ibadah hanya bagi Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya.
Pelajaran ketiga- Rukun-Rukun Iman, Rukun Iman ada enam: beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari Akhir, dan beriman kepada takdir dari Allah c yang baik maupun yang buruk.
Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhisin al-Badr memberikan penjelasan bahwa Iman adalah pencarian yang paling mulia, anugerah paling agung, tujuan paling besar dan pencapaian paling tinggi lagi paling mulia. Dengan iman kehidupan seorang hamba menjadi baik di dunia, dan menjadikannya beruntung meraih balasan yang agung dan kenikmatan yang abadi pada Hari Kiamat.
“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka Kami benar-benar akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik dan Kami benar-benar akan memberikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An-Nahl: 97).
Pelajaran Pelajaran Keempat: Macam-Macam Tauhid Dan Macam-Macam Syirik
Dalam pelajaran ini terkandung penjelasan terkait macam-macam tauhid yang tiga, yaitu: tauhid yang merupakan tujuan Allah menciptakan dan mengadakan kita. Dan berdasarkan kajian saksama dan penelusuran yang detail, al-Qur`an dan as-Sunnah menunjukkan bahwa tauhid itu terbagi menjadi tiga macam:
1. Tauhid rububiyah.
2.Tauhid uluhiyah.
3. Tauhid asma` wash-shifat.
Pelajaran Kelima: Ihsan
Rukun Ihsan adalah: Anda beribadah kepada Allah seakan-akan Anda melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya maka Dia melihat Anda.
Syaikh Abdurrazaq al-Badr menjelaskan bahwa Ihsan adalah tingkatan agama yang paling tinggi. Hal itu karena agama itu ada tiga tingkatan, di mana yang paling tinggi adalah ihsan, kemudian iman, kemudian Islam. Ketiga tingkatan agama ini telah dijelaskan di dalam hadits Jibril.
Pada akhir pembahasan yakni pelajaran kedelapan belas membahas tentang menyiapkan jenazah, menyalatkan dan menguburkannya, Berikut adalah rincian penjelasannya untuk Anda:
Pertama: Disyariatkan mentalqinkan orang yang sedang sakaratul maut, “La Ilaha Illallah”, berdasarkan sabda Nabi Shallahu’alaihi wasallam
“Talqinkanlah ucapan ‘La Ilaha Illallah’ kepada orang yang akan sakaratul maut di antara kalian.” Diriwayatkan oleh Muslim di dalam Shahihnya.
Dan yang dimaksud dengan kata الْمَوْتَى di dalam hadits ini adalah orang-orang yang sedang menghadapi sakaratul maut, yaitu orang-orang yang telah tampak jelas tanda-tanda kematiannya.
Kedua: Apabila orang tersebut telah diyakini kematiannya, kedua matanya dipejamkan, kedua rahangnya diikat (agar mulutnya tidak terbuka); karena terdapat riwayat hadits mengenai hal itu.
Ketiga: Wajib memandikan mayit seorang Muslim, kecuali apabila dia mati syahid di dalam pertempuran (di jalan Allah).
Demikianlah sekilas pembahasan yang ada dalam buku ini, untuk selanjutnyademi pelajaran akan dijelaskan oleh Syaikh Abdurrazaq al-Badr dengan lugas dan jelas dari sisi pendalilan yang sederhana dan mudah dipahami, berikut ini tema pelajaran lainnya.
Syaikh Abdurrazaq al-Badr berusaha menjelaskan secara seksama karya Syaikh Abdul Aziz bin Baz dengan harapan bagi setiap pembacanya bisa memahami maksud dari kalimat-kalimat yang ditulis oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Akhirnya hanya kepada Alah-lah kami memohon ampunan dan pertolongan, semoga amal ini menjadi ladang kebaikan bagi penulisnya.
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
Belum ada ulasan untuk produk Syarah Ad-Durus al-Muhimmah li ‘Ammah al-Ummah